Mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada hari Senin mengkritik keputusan pemerintahan Biden untuk abstain dari pemungutan suara resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, dengan alasan hal itu membuat Hamas dan Iran senang. “Hamas, ketika mereka melihat golput, sangat senang,” kata Pompeo di acara “The Story” Fox News dengan pembawa acara Martha MacCallum. “Partai Komunis Tiongkok? Lebih bahagia dari pada sih. Rusia? Lebih bahagia dari pada sih. Orang Iran? Benar-benar di luar jangkauan mereka, mereka sangat senang karena Amerika Serikat menolak membela sekutunya.” “Saya pikir itu cukup jitu,” lanjut Pompeo. “Hal ini sangat beresiko, bagi setiap warga Amerika, ketika Anda melihat Amerika Serikat menjauh dari sekutu strategis dan sahabat jangka panjangnya di Timur Tengah.” Dewan Keamanan mengesahkan resolusi gencatan senjata yang mengikat secara hukum pada hari Senin, dengan 14 suara mendukung, tidak ada yang menolak dan AS abstain. Mereka menyerukan gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadhan dan pembebasan sandera segera. Menyusul abstainnya AS, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan delegasi pemerintah ke Washington. Dalam sebuah pernyataan, kantor perdana menteri mengatakan sikap abstain tersebut adalah “sebuah penyimpangan yang jelas dari posisi konsisten Amerika Serikat di Dewan Keamanan sejak awal perang.” “Amerika Serikat telah meninggalkan kebijakannya di PBB saat ini,” bunyi pernyataan itu. “Mengingat perubahan posisi AS, Perdana Menteri Netanyahu memutuskan bahwa delegasi akan tetap berada di Israel.” Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan dia “kecewa” dengan pembatalan tersebut dalam panggilan pers.
@ISIDEWITH2mos2MO