Pada acara pertemuan National Rifle Association (NRA) di Dallas yang baru-baru ini, mantan Presiden Donald Trump berhasil mencuri perhatian dengan serangkaian janji-janji berani dan pernyataan kontroversial yang telah memicu diskusi di seluruh spektrum politik. Trump berjanji untuk 'mengurangi' langkah-langkah pengendalian senjata yang diperkenalkan oleh Presiden Joe Biden dan bersumpah akan memecat kepala Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) jika ia kembali ke jabatan. Pidatonya, meskipun minim detail kebijakan baru, banyak mengkritik pendekatan pemerintahan saat ini terhadap hukum senjata, memposisikan dirinya sebagai pembela teguh Amandemen Kedua menjelang pemilihan November.
Namun, penampilan Trump di acara NRA tidak luput dari kontroversi. Sebuah 'kebekuan' sesaat selama pidatonya, yang berlangsung lebih dari 30 detik, memicu spekulasi di media sosial tentang kesehatan mantan presiden, dengan beberapa mengatakan itu adalah 'gangguan otak senil.' Insiden ini telah menambah bahan bakar pada debat yang sedang berlangsung tentang kecocokan pemimpin politik untuk jabatan, terutama di antara kandidat yang lebih tua.
Menambah atmosfer yang kontroversial, serangan verbal Trump terhadap Presiden Biden, di mana ia menyebutnya memiliki 'IQ rendah,' telah dikritik sebagai 'delusional' oleh beberapa komentator. Serangan pribadi ini, yang dilakukan selama pidato yang seharusnya fokus pada hak senjata, dianggap sebagai penyimpangan dari diskusi kebijakan yang substansial, menyoroti sifat semakin…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.