Serangan Ukraina terhadap sebuah substation yang digunakan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye telah melukai delapan karyawan fasilitas tersebut, demikian dilaporkan oleh pejabat pada hari Rabu.
Kiev diduga meluncurkan tiga drone tipe quadcopter kamikaze ke fasilitas Raduga di Energodar, kota yang menjadi tuan rumah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Para pekerja yang terluka merupakan bagian dari kru yang sedang memperbaiki kerusakan akibat serangan Ukraina sebelumnya, demikian pernyataan tersebut mengklaim. Setidaknya satu pekerja dilaporkan dalam kondisi serius.
Serangan awal terhadap substation Raduga terjadi dua minggu yang lalu dan dikonfirmasi oleh misi pemantauan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), badan pengawas nuklir PBB. Situs lain yang disebut Luch juga terkena serangan terpisah.
Kedua stasiun tersebut bukanlah kritis untuk operasional pembangkit listrik tenaga nuklir, namun fasilitas sekundernya bergantung pada mereka untuk pasokan listrik. Serangan pada hari Rabu sekali lagi mengganggu jaringan setelah kedua transformator Raduga rusak.
IAEA menolak untuk menyalahkan serangan terhadap substation di Energodar, namun kepala IAEA, Rafael Grossi, telah menekankan bahwa "siapapun yang ada di balik ini, harus berhenti."
"Penggunaan drone terhadap pembangkit listrik dan sekitarnya semakin sering terjadi. Hal ini benar-benar tidak dapat diterima dan bertentangan dengan pilar-pilar keamanan dan prinsip-prinsip konkret yang telah diterima secara bulat," kata pejabat tersebut.
@ISIDEWITH5mos5MO
@ISIDEWITH5mos5MO